CORONA ISTIRAHATKAN BUMI
Bumi diistirahatkan oleh Sang Pencipta.
Manusia diminta kembali merenung.
Anak2 kembali di rumah bersama orang tua, kualitas waktu agar lebih terbina.
Di Wuhan langit menjadi biru. Padahal sudah lama kabarnya selalu berwarna abu2 karena polusi. Kota hantu itu rupanya sedang membersihkan diri.
Manusia tamak akan terlihat takut kelaparan, menimbun makanan seperti mau perang. Yang percaya takdir akan membeli barang lebih tapi secukupnya hanya sebagai persiapan.
Tiba2 islampun jadi dipuji di Prancis. Wudhu dan baju tertutup serta cadar dianggap paling higienis. Sebelumnya justru selalu dipermasalahkan.
Orang2 berkelahi demi tisue wc....Indonesia masih bertahan sistim basuh alias cebok. 20 tahun lebih merantau cara ini masih saya pertahankan. Walaupun dulu keran air di wc sering jadi olokan mertua.
Ditiadakan banyak acara keagamaan menggambarkan bahwa jika Tuhan ingin memberikan bencana, pada siapa saja tanpa mengenal suku bangsa dan agama.
Mata orang mulai terbuka melihat siapa yang peduli dengan rakyat mana yang ceroboh. Mana yang akan selalu melindungi mana yang membodohi.
Manusia diminta bersabar, diuji ketabahannya. Diminta berdiam tenang mampukah?
Dibalik musibah akan ada manfaat. Manfaat yang harusnya setiap manusia sadar dan berubah.
Semoga kita mampu menghadapi wabah ini bersama dan saya yakin kita mampu... Bismillah.
“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAMI”
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk lainnya.” Aamiin.
Bumi diistirahatkan oleh Sang Pencipta.
Manusia diminta kembali merenung.
Anak2 kembali di rumah bersama orang tua, kualitas waktu agar lebih terbina.
Di Wuhan langit menjadi biru. Padahal sudah lama kabarnya selalu berwarna abu2 karena polusi. Kota hantu itu rupanya sedang membersihkan diri.
Manusia tamak akan terlihat takut kelaparan, menimbun makanan seperti mau perang. Yang percaya takdir akan membeli barang lebih tapi secukupnya hanya sebagai persiapan.
Tiba2 islampun jadi dipuji di Prancis. Wudhu dan baju tertutup serta cadar dianggap paling higienis. Sebelumnya justru selalu dipermasalahkan.
Orang2 berkelahi demi tisue wc....Indonesia masih bertahan sistim basuh alias cebok. 20 tahun lebih merantau cara ini masih saya pertahankan. Walaupun dulu keran air di wc sering jadi olokan mertua.
Ditiadakan banyak acara keagamaan menggambarkan bahwa jika Tuhan ingin memberikan bencana, pada siapa saja tanpa mengenal suku bangsa dan agama.
Mata orang mulai terbuka melihat siapa yang peduli dengan rakyat mana yang ceroboh. Mana yang akan selalu melindungi mana yang membodohi.
Manusia diminta bersabar, diuji ketabahannya. Diminta berdiam tenang mampukah?
Dibalik musibah akan ada manfaat. Manfaat yang harusnya setiap manusia sadar dan berubah.
Semoga kita mampu menghadapi wabah ini bersama dan saya yakin kita mampu... Bismillah.
“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAMI”
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk lainnya.” Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment